Sabtu, 11 Januari 2014

Bagaimana Perjuangan Rakyat Luwu Mempertahankan Kemerdekaan ?

Perlawanan Rakyat Luwu

Peringatan Hari perlawanan rakyat Luwu menjadi agenda Tahunan pemerintah setana Luwu (Kabupaten Luwu,Kota Palopo,Kabupaten luwu utara dan kabupaten luwu timur) dengan cara bergiliran menjadi tuan rumah setiap tanggal 23 januari dirangkaikan dengan hari jadi luwu pada tanggal 21 januari.

Dalam catatan sejarah pertempuran melawan penjajah diberbagai tempat disulawesi selatan,perlawanan Rakyat luwu la yang paling terbesar . ini membuktikan bahwa Peristiwa 23 Januari 1946 merupakan salah satu bentuk kegigihan perjuangan rakyat Luwu dalam mempertahankan Kemerdekaan dari belenggu penjajahan

Di Tana Luwu Berita kemerdekaan sampai ditelinga Datu luwu Andi djemma dan pemuda pada 18 agustus 1945 melalui informasi kapten sakata (jepang) kepada sahabatnya andi ahmad (putra andi djemma )kemudian diteruskan kepada M yusuf arief saat itu sedang bersama tujuh tokoh pemuda yang berkumpul hingga dini hari 19 agustus 1945.berdasarkan kabar ini maka diputuskan untuk membentuk soekarno muda yang diketuai oleh andi makkulau untuk mengantisifasi kedatangan Belanda kembali,maka pada tanggal 17 agustus 1945,Soekarno muda berubah menjadi  Pemuda Nasional Indonesia (PNI)dengan alas an perluasan meliputi onderafdeeling Palopo .

Perlawanan rakyat luwu semesta pada 23 januari 1946 tak terjadi jika tak ada pemicunya,ibarat pistol tidak akan meletus jika pelatuknya tidak ditarik. Ini berawal saat kasus yang dilakukan seorang pemuda bernama andi sultani adik kandung andi tenriadjeng ,pemuda bua yang sangat dikenal keberanianya dan anti sekutu,NICA,dan KNIL.walau usianya saat itu terbilang masih belasan tahun pemuda dari Bua ini menghadang iring iringan tentara NICA/KNIL yang sedang menuju keBajo,bersama Andi Muhammad nur menikam tentara dan pimpinan NICA yang bernama Opsir Seerov sampai tewas’

Amarah yang tak terbendung saat setelah peristiwa ini tercium oleh pihak NICA,maka serta merta KNIL dan NICA segera menyisir kelompok pemuda di Bua yang dianggap bertangung jawab atas peristiwa tersebut,sekaligua akan melucuti persenjataan jepang yang sudah dimiliki pemuda Bua,dan peristiwa inilah tentara NICA beserta KNIL menunjukkan sikap yang sangat tidak terpuji dengan mengobrak abrik symbol Adat dan agama yaitu pengrebekan rumah Maddika Bua dan pemukulan doja(bujang mesjid)disertai merobek robek Al’quran. Kejadian di Bua teramat disesalkan Datu Luwu Andi djemma,dan seluruh masyarakat,pemuda Tana Luwu saat itu,semangat perlawanan semakin memuncak dan tak bias kompromi lagi,hal ini adalah siri’yang harus dibayar mahal bahkan dengan nyawa sekalipun.

Maka pada tanggal 21 januari dikeluarkan ultimatum yang ditujukan kepada tentara sekutu,yang ditandatangani oleh Andi Djemma atas nama rakyat Luwu.HM Ramli atas nama Ummat islam,serta M Yusuf arief sebagai perwakilan pemuda. Tindak lanjut dari ultimatum tersebut adalah dengan membentuk komando pertempuran dibawah Tiga serangkai yaitu : Andi Tenriadjeng ,M yusuf arief dan M Landau daeng mabbate.tanpa menunggu waktu yang lama ,masing masing komandan pasukan itu segera mempersiapkan segala sesuatunya untuk menindak prilaku tentara penjajah yang melanggar dari hasil keputusan yang tersirat didalam ultimatum.Landau menuju lasusua menjemput pasukan M Badewi.sementara itu,sekitar 10 km dari istana tepatnya dibua (Kabupaten Luwu),sebelum Andi Tenriadjeng beserta pasukanya menuju kepalopo,Beliau berorasi member semangat kepada pasukannya dengan mengangkat badiknya sambil berkata,”Saya tidak akan pernah memasukkan badik ini kesarungnya jika penjajah belum pergi meninggalkan luwu,dan andai kelak kita ditakdirkan oleh Allah swt mati dimedan perjuangan,maka Insya Allah Mate Ri Santanggi Manengki  (Kita semua mati syahid)memperjuangkan agama Allah,dan kembali kesisi-NYa dalam keadaan yang Mulia !!” perkataan Andi tenridjeng/Bung batti  disambut  dengan teriakan “Allahu Akbar” dan “Merdeka” dengan semangat Nasionalisme yang berkobar kobar maka pasukan dari selatan menuju keistana Datu Luwu diPalopo.setelah menyampaikan perihal kesiapan pasukannya pada  Andi ahmad, Andi tenriadjeng  kemudian mengarahkan pasukannya untuk mengatur posisi sekitar RS Umum palopo.mendengar kesiapan pasukan dari selatan Andi Djemma sedikit lega,Namun beliau (Andi Djemma) masih cemas dan menanyakan kabar berita kepada sanusi Dg Mattata tentang pasukan dari Lasusua/Tenggara (sekarang Kolaka utara) yang belum tiba dipalopo.

Sangat perlu diakui bahwa pertempuran 23 januari di Palopo, selain kekuatan pemuda pejuang dari Palopo sendiri ada dua kekuatan besar yang sangat dibutuhkan/diandalkan,yaitu  pasukan Andi Tenriadjeng dari selatan ( Kabupaten Luwu) dan pasukan pimpinan M badewi dari tenggara/Lasussua (Kolaka Utara).

Malampun makin larut,Palopo semakin mencekam,angin seolah enggan berembus hanya suara jangrik dan binatang malam lainnya samar terdengar,wajah wajah nampak cemas menanti kedatangan pasukan Lasussua,akhirnya penantian itu berujung saat seseorang muncul dengan membawa kabar bahwa pasukan lasussu sudah tiba.Pasukan dari arah tenggara wilayah kedatuan Luwu akhirnya muncul dan masuk ke istana Datu Luwu disambut dengan senyum ,rindu dan salam merdeka oleh Datu Luwu Andi Djemma,sembari merangkul satu2 pejuang lasussua ,Andi Djemma menjamu mereka dengan makan malam karna kelelahan berlayar dan dera rasa lapar,setelah rehat pasukan dari tenggara itu koordinasi dengan pimpinan pasukan yang ada di Palopo yang sudah mempersiapkan serangan,waktu terus berjalan,waktu yang tertuang dalam ultimatum berakhir bersamaan dengan ucapan Andi Tenripadang (permaisuri muda Andi Djemma) yang berkata :’’Saya dan Datu kalian sudah ingin mendengar suara letusan senjata”.ucapan tersebut menjadi tanda serangan 23 Januari segera dimulai dengan letusan senjata dari yusuf setia didepan istana,disusul dengan pemuda pejuang yang bergerak dengan semangat yang berkobar kobar.para pejuang melakukan patroli mencari tentara NICA yang berkeliaran termasuk penghianat ditembak mati.

Dini hari pukul 03.00 Tanggal 23 Januari 1946,mendadak patrol pasukan Lasussua M badewi dan M yusuf setia bertemu pasukan tentara KNIL yang kedapatan berkeliaran didekat Rumah sakit umum (Rs Sawerigading)tembak menembakpun terjadi.

Pasukan Andi Tenriadjeng yang juga sudah berjaga sekitar Rumah sakit umum memperkuat serangan,hingga pukul 06.30 pagi hamper seluruh kota palopo dikuasai pemuda.pasukan sekutu/Australia yang diam diam membantu NICA/KNIL tidak bias berbuat apa apa.Pasukan KNIL terdesak mundur sebagian dari mereka lari tunggang langgang kepingiran Kota Palopo,tepatnya dipingiran kaki gunung Patte’ne jalan menuju keTana Toraja.
Hingga tanggal 24 Januari 1946,kota Palopo hampir sepenuhnya dikuasai pemuda dan rakyat pejuang,selain sasaran serangan diarahkan ke Tentara KNIL/NICA tak luput pula dari target pemuda yang penhianat pada bangsa

Melihat kondisi Palopo yang belum kondusif ,atas keinginan Datu Luwu sendiri,maka pemuda pejuang bersama Rakyat Luwu mempersiapkan pengungsian Andi Djemma kehutan belantara dan diputuskan bahwa dimana datu berada maka disitulah pusat komando gerilya.dari Palopo rombongan datu hijrah ke Cappasolo (malangke)

Pada 25 januari pagi,sebuah kapal mendekati pelabuhan Palopo dengan pura pura mengibarkan bendera merah putih.banyak pemuda pejuang yang terkecoh dibuatnya,namun suasana tiba tiba berubah manakala tentara tentara yang tadinya dianggap bantuan pihak Indonesia ternyata NICA,menyerang pasukan yang menyambut kedatangan kapal itu dari dekat.kekuatan pihak belanda makin bertambah.tembakan meriam yang dimuntahkan dari kapal itu mengenahi fasilitas umum dan rumah rumah warga.suara jeritan,tangisan terdengar disana sini,banyak warga Palopo yang menjadi korban,Kota Palopo terbakar !.
Pemuda pejuang terpukul mundur kemudian bergerilya diluar kota dan menciptakan sesering mungkin seraangan,guna mengalihkan perhatian musuh untuk menelusuri jejak pengungsian Datu Andi djemma.sehingga rombongan Datu tiba dengan selamat di Latou dekat benteng batu putih (Kolaka utara,Sulawesi tenggara)

Tanggal 28 februari 1946,dilakukan rapat pengabungan pasukan.Andi Tenriadjeng berposisi sebagai komando barisan bersenjata/penerjang.keberadaanya selama didaerah wilayah kedatuan Luwu bagian tenggara itu beliau sering terlibat beberapa kali pertempuran diantaranya lelewawo dan pakue.namun diluar dugaan,pemuda pejuang yang berposisi di bibir benteng,Ternyata pasukan KNIL pimpinan Letnan Veenick dari Kendari nekat menerobos melalui belakang benteng yang dibalut rotan,tumbuhan berduri, dan akhirnya bias tembus masuk kedalam benteng menangkap Datu luwu Andi djemma.

Peristiwa bobolnya benteng batu putih yang disertai penangkapan Datu Luwu terjadi pada tanggal 3 Juni 1946 dini hari.Andi ahmad ,(putra Andi djemma) sebagai wakil kepala staf PKR Luwu,mengirim pesan kemarkas PKR diluar benteng melalui seorang kurir NICA,yang kesimpulan isi surat tersebut menyatakan bahwa datu luwu beserta perangkat adat yang ada bersama Datu didalam benteng tertangkap dan diharapkan kepada pasukan merah putih tidak menyerang masuk kedalam benteng demi keselamatan Datu luwu,perangkat adat dan rakyat yang bersama datu didalam benteng.

Pasukan merah putih yang membaca surat tersebut merasa sangat terpukul,usaha mereka melindungi Datu luwu mulai sejak mengungsi dari Palopo ke cappasolo hingga ke latou berakhir pada uraian berita yang tersirat dalam secarik kertas.

Andi tenriadjeng memerintahkan pasukan yang berjaga diluar benteng batu putih segera bergegas meningalkan tempat dan menuju ke Toaha,tempat yang jauh lokasinya dari benteng Batu putih.Pada malam hari,Sulewatang pitumpanua,yang juga paman Andi Tenriadjeng datang ditempat para pasukan tersebut menginap,dan menyarankan mereka untuk menyerahkan diri kemarkas KNIL yang ada dikolaka dengan pertimbangan dan konsekwensi keselamatan Datu jika masih ada perlawanan yang dilakukan oleh pemuda pejuang merah putih.maka dengan pertimbangan yang dijabarkan oleh sulewatang pitumpanua itu menjadi pertimbangan Andi Tenriadjeng bersama pasukan lainnya untuk menyerahkan diri

Setibanya dikolaka rombongan pemuda pejuang akhirnya menyerahkan diri dan pada September 1946 tujuh belas tawanan dipindahkan ke Kendari,antara lain : Andi Teriadjeng,Andi kasim,Sanusi dg mattata,Andi ahmad,M yusuf arief,Andi muttakalimun,Andi sultani,M rasyid,M jufri tambora,La guli,Andi Hamzah pangerang,Lapase,M.tahrir,Ch. Pengak,Baso daeng pallewang,A kadir tokia,dan hasyim pangerang

Selama ditahan dikendari,pasukan merah putih ini mendapatkan penderitaan yang teramat sangat,didalam sel tahanan yang kumuh itu setiap orangnya hanya makan nasi segengam disertai ikan kering,dalam sebulan hanya 3 kali mandi,dan pemuda pejuang seringkali disiksa dalam bentuk kontak fisik yang tidak manusiawi oleh tentara –tentara KNIL jahanam.

Kelima orang yang dianggap punya andil besar pada peristiwa 23 januari di tana luwu itu kemudian dipindahkan kemakassar oleh Letnan J boon dengan mengunakan helicopter
Pada Tahun 1948 pengadilan militer Belanda yang berkedudukan dimakassar menjatuhi hukuman mati kepada lima orang pemuda pejuang tersebut antara lain :
-          Andi Tenriadjeng
-          Andi ahmad
-          M yusuf arief
-          M Landau dan
-          Jufri Tambora

Keputusan pengadilan militer Belanda itu mendapat kecaman dan reaksi keras dari kalangan pemimpin –pemimpin  tinggi Republik Indonesia karena dianggap kejam dan semena mena.selain itu perserikatan bangsa- bangsa (PBB) juga turut member peringatan keras pada colonial Belanda karena dianggap telah melanggar perjanjian Linggarjati.kuatnya desakan pemimpin Nasional dan PBB membuat Belanda menerima protes tersebut dan merubah keputusanya dari hukuman mati menjadi hukuman seumur hidup.

Setelah sekian kali akhirnya kelima pemuda pejuang tersebut dipindahkan ketahanan cipinang Jakarta,mulai berangkat sampai dalam perjalanan kepala mereka ditutupi karung hingga tidak mengetahui mereka dibawa kemana

Atas gagasan dan ide kahar muzakkar dari sebrang (jawa) sehingga pergolakan terus terjadi demi menapik isu propaganda colonial Belanda bahwa wilayah Sulawesi bisa diatasi dan aman akhirnya Pergolakan perlawanan terakhir pemuda yang dikenal dengan Masamba Affair yang sampai getarannnya di Konferensi 

Meja bundar (KMB) the Hague (Den Haag) akhirnya upaya memulihkan kedaulatan Bangsa Indonesia membuahkan hasil. Kolonial Belanda menyerahkan kedaulatan Republik Indonesia serikat pada 27 Desember 1949,adanya penyerahan kedaulatan itu berimplikasi pada pemebasan para tawanan
Setelah bebas mereka (para pemuda pejuang dari Luwu,Sulawesi selatan) baru mengetahui bahwa mereka ditahan dicipinang dari M Amir,anak Sanusi Dg mattata,yang menjemput mereka atas perintah Kahar Muzakkar di Yogyakarta.

Sepak terjang para pejuang Tana Luwu untuk mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia mengundang komentar dari berbagai kalangan stakeholder tentang betapa besar perjuangan Rakyat Luwu bersama pemuda pejuang di Republik Indonesia.

Sejarawan Barat,seperti Williem Ijzereef dan komentar dari Alm Jendral AH Nasution yang menyatakan “ada dua perlawanan Rakyat Indonesia yang paling besar pada penjajah pasca Proklamasi kemerdekaan.yang pertama perlawanan yang dikenal dengan “arek-arek suroboyo” pada 10 November 1945’dan “perlawanan Rakyat Luwu pada tanggal 23 Januari 1946”.sehingga kesimpulanya seandainya peristiwa 10 november 1945 tidak terjadi disurabaya maka peristiwa “23 Januari”di Luwu la yang akan diperingati sebagai hari pahlawan setiap tahunnya  di Indonesia.

Betapa besar peran perjuangan Rakyat Luwu pada Republik Indonesia,dan begitu tegas dan tulusnya pernyataan Andi Djemma yang menyatakan sikap kedatuan Luwu berdiri dibelakang proklamasi dan Tana Luwu adalah bahagian Republik Indonesia”.

Semoga catatan sejarah perjuangan para pahlawan kita tidak akan pernah terlupakan dan tetap dihargai oleh generasi yang akan datang karna sesunguhnya bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.

2 komentar:

  1. Sangat tertarik dengan tulisan ini. izin copy, salam pemuda Tana Luwu dari masamba. wanua nmappatuo naewai alena..

    BalasHapus
  2. Trima kasih sudah menceritakan salah satu pejuang bernama landau dg mabbate beliau adalah kakek langsung sy, yg hampir tdk pernah kami baca atau temukan catatan sejarahnya kecuai cerita lsng dari org tua kami..

    BalasHapus