Perlawanan Rakyat Luwu
Peringatan
Hari perlawanan rakyat Luwu menjadi agenda Tahunan pemerintah setana
Luwu (Kabupaten Luwu,Kota Palopo,Kabupaten luwu utara dan kabupaten luwu
timur) dengan cara bergiliran menjadi tuan rumah setiap tanggal 23
januari dirangkaikan dengan hari jadi luwu pada tanggal 21 januari.
Dalam
catatan sejarah pertempuran melawan penjajah diberbagai tempat
disulawesi selatan,perlawanan Rakyat luwu la yang paling terbesar . ini
membuktikan bahwa Peristiwa 23 Januari 1946 merupakan salah satu bentuk
kegigihan perjuangan rakyat Luwu dalam mempertahankan Kemerdekaan dari
belenggu penjajahan
Di Tana Luwu Berita kemerdekaan sampai
ditelinga Datu luwu Andi djemma dan pemuda pada 18 agustus 1945 melalui
informasi kapten sakata (jepang) kepada sahabatnya andi ahmad (putra
andi djemma )kemudian diteruskan kepada M yusuf arief saat itu sedang
bersama tujuh tokoh pemuda yang berkumpul hingga dini hari 19 agustus
1945.berdasarkan kabar ini maka diputuskan untuk membentuk soekarno muda
yang diketuai oleh andi makkulau untuk mengantisifasi kedatangan
Belanda kembali,maka pada tanggal 17 agustus 1945,Soekarno muda berubah
menjadi Pemuda Nasional Indonesia (PNI)dengan alas an perluasan
meliputi onderafdeeling Palopo .
Perlawanan rakyat luwu semesta
pada 23 januari 1946 tak terjadi jika tak ada pemicunya,ibarat pistol
tidak akan meletus jika pelatuknya tidak ditarik. Ini berawal saat
kasus yang dilakukan seorang pemuda bernama andi sultani adik kandung
andi tenriadjeng ,pemuda bua yang sangat dikenal keberanianya dan anti
sekutu,NICA,dan KNIL.walau usianya saat itu terbilang masih belasan
tahun pemuda dari Bua ini menghadang iring iringan tentara NICA/KNIL
yang sedang menuju keBajo,bersama Andi Muhammad nur menikam tentara dan
pimpinan NICA yang bernama Opsir Seerov sampai tewas’
Amarah yang
tak terbendung saat setelah peristiwa ini tercium oleh pihak NICA,maka
serta merta KNIL dan NICA segera menyisir kelompok pemuda di Bua yang
dianggap bertangung jawab atas peristiwa tersebut,sekaligua akan
melucuti persenjataan jepang yang sudah dimiliki pemuda Bua,dan
peristiwa inilah tentara NICA beserta KNIL menunjukkan sikap yang sangat
tidak terpuji dengan mengobrak abrik symbol Adat dan agama yaitu
pengrebekan rumah Maddika Bua dan pemukulan doja(bujang mesjid)disertai
merobek robek Al’quran. Kejadian di Bua teramat disesalkan Datu Luwu
Andi djemma,dan seluruh masyarakat,pemuda Tana Luwu saat itu,semangat
perlawanan semakin memuncak dan tak bias kompromi lagi,hal ini adalah
siri’yang harus dibayar mahal bahkan dengan nyawa sekalipun.
Maka
pada tanggal 21 januari dikeluarkan ultimatum yang ditujukan kepada
tentara sekutu,yang ditandatangani oleh Andi Djemma atas nama rakyat
Luwu.HM Ramli atas nama Ummat islam,serta M Yusuf arief sebagai
perwakilan pemuda. Tindak lanjut dari ultimatum tersebut adalah
dengan membentuk komando pertempuran dibawah Tiga serangkai yaitu : Andi
Tenriadjeng ,M yusuf arief dan M Landau daeng mabbate.tanpa menunggu
waktu yang lama ,masing masing komandan pasukan itu segera mempersiapkan
segala sesuatunya untuk menindak prilaku tentara penjajah yang
melanggar dari hasil keputusan yang tersirat didalam ultimatum.Landau
menuju lasusua menjemput pasukan M Badewi.sementara itu,sekitar 10 km
dari istana tepatnya dibua (Kabupaten Luwu),sebelum Andi Tenriadjeng
beserta pasukanya menuju kepalopo,Beliau berorasi member semangat kepada
pasukannya dengan mengangkat badiknya sambil berkata,”Saya tidak akan
pernah memasukkan badik ini kesarungnya jika penjajah belum pergi
meninggalkan luwu,dan andai kelak kita ditakdirkan oleh Allah swt mati
dimedan perjuangan,maka Insya Allah Mate Ri Santanggi Manengki
(Kita semua mati syahid)memperjuangkan agama Allah,dan kembali
kesisi-NYa dalam keadaan yang Mulia !!” perkataan Andi tenridjeng/Bung
batti disambut dengan teriakan “Allahu Akbar” dan “Merdeka” dengan
semangat Nasionalisme yang berkobar kobar maka pasukan dari selatan
menuju keistana Datu Luwu diPalopo.setelah menyampaikan perihal kesiapan
pasukannya pada Andi ahmad, Andi tenriadjeng kemudian mengarahkan
pasukannya untuk mengatur posisi sekitar RS Umum palopo.mendengar
kesiapan pasukan dari selatan Andi Djemma sedikit lega,Namun beliau
(Andi Djemma) masih cemas dan menanyakan kabar berita kepada sanusi Dg
Mattata tentang pasukan dari Lasusua/Tenggara (sekarang Kolaka utara)
yang belum tiba dipalopo.
Sangat perlu diakui bahwa pertempuran 23
januari di Palopo, selain kekuatan pemuda pejuang dari Palopo sendiri
ada dua kekuatan besar yang sangat dibutuhkan/diandalkan,yaitu pasukan
Andi Tenriadjeng dari selatan ( Kabupaten Luwu) dan pasukan pimpinan M
badewi dari tenggara/Lasussua (Kolaka Utara).
Malampun makin
larut,Palopo semakin mencekam,angin seolah enggan berembus hanya suara
jangrik dan binatang malam lainnya samar terdengar,wajah wajah nampak
cemas menanti kedatangan pasukan Lasussua,akhirnya penantian itu
berujung saat seseorang muncul dengan membawa kabar bahwa pasukan
lasussu sudah tiba.Pasukan dari arah tenggara wilayah kedatuan Luwu
akhirnya muncul dan masuk ke istana Datu Luwu disambut dengan senyum
,rindu dan salam merdeka oleh Datu Luwu Andi Djemma,sembari merangkul
satu2 pejuang lasussua ,Andi Djemma menjamu mereka dengan makan malam
karna kelelahan berlayar dan dera rasa lapar,setelah rehat pasukan dari
tenggara itu koordinasi dengan pimpinan pasukan yang ada di Palopo yang
sudah mempersiapkan serangan,waktu terus berjalan,waktu yang tertuang
dalam ultimatum berakhir bersamaan dengan ucapan Andi Tenripadang
(permaisuri muda Andi Djemma) yang berkata :’’Saya dan Datu kalian sudah
ingin mendengar suara letusan senjata”.ucapan tersebut menjadi tanda
serangan 23 Januari segera dimulai dengan letusan senjata dari yusuf
setia didepan istana,disusul dengan pemuda pejuang yang bergerak dengan
semangat yang berkobar kobar.para pejuang melakukan patroli mencari
tentara NICA yang berkeliaran termasuk penghianat ditembak mati.
Dini
hari pukul 03.00 Tanggal 23 Januari 1946,mendadak patrol pasukan
Lasussua M badewi dan M yusuf setia bertemu pasukan tentara KNIL yang
kedapatan berkeliaran didekat Rumah sakit umum (Rs Sawerigading)tembak
menembakpun terjadi.
Pasukan Andi Tenriadjeng yang juga sudah
berjaga sekitar Rumah sakit umum memperkuat serangan,hingga pukul 06.30
pagi hamper seluruh kota palopo dikuasai pemuda.pasukan sekutu/Australia
yang diam diam membantu NICA/KNIL tidak bias berbuat apa apa.Pasukan
KNIL terdesak mundur sebagian dari mereka lari tunggang langgang
kepingiran Kota Palopo,tepatnya dipingiran kaki gunung Patte’ne jalan
menuju keTana Toraja.
Hingga tanggal 24 Januari 1946,kota Palopo
hampir sepenuhnya dikuasai pemuda dan rakyat pejuang,selain sasaran
serangan diarahkan ke Tentara KNIL/NICA tak luput pula dari target
pemuda yang penhianat pada bangsa
Melihat kondisi Palopo yang
belum kondusif ,atas keinginan Datu Luwu sendiri,maka pemuda pejuang
bersama Rakyat Luwu mempersiapkan pengungsian Andi Djemma kehutan
belantara dan diputuskan bahwa dimana datu berada maka disitulah pusat
komando gerilya.dari Palopo rombongan datu hijrah ke Cappasolo
(malangke)
Pada 25 januari pagi,sebuah kapal mendekati pelabuhan
Palopo dengan pura pura mengibarkan bendera merah putih.banyak pemuda
pejuang yang terkecoh dibuatnya,namun suasana tiba tiba berubah manakala
tentara tentara yang tadinya dianggap bantuan pihak Indonesia ternyata
NICA,menyerang pasukan yang menyambut kedatangan kapal itu dari
dekat.kekuatan pihak belanda makin bertambah.tembakan meriam yang
dimuntahkan dari kapal itu mengenahi fasilitas umum dan rumah rumah
warga.suara jeritan,tangisan terdengar disana sini,banyak warga Palopo
yang menjadi korban,Kota Palopo terbakar !.
Pemuda pejuang
terpukul mundur kemudian bergerilya diluar kota dan menciptakan sesering
mungkin seraangan,guna mengalihkan perhatian musuh untuk menelusuri
jejak pengungsian Datu Andi djemma.sehingga rombongan Datu tiba dengan
selamat di Latou dekat benteng batu putih (Kolaka utara,Sulawesi
tenggara)
Tanggal 28 februari 1946,dilakukan rapat pengabungan
pasukan.Andi Tenriadjeng berposisi sebagai komando barisan
bersenjata/penerjang.keberadaanya selama didaerah wilayah kedatuan Luwu
bagian tenggara itu beliau sering terlibat beberapa kali pertempuran
diantaranya lelewawo dan pakue.namun diluar dugaan,pemuda pejuang yang
berposisi di bibir benteng,Ternyata pasukan KNIL pimpinan Letnan Veenick
dari Kendari nekat menerobos melalui belakang benteng yang dibalut
rotan,tumbuhan berduri, dan akhirnya bias tembus masuk kedalam benteng
menangkap Datu luwu Andi djemma.
Peristiwa bobolnya benteng batu
putih yang disertai penangkapan Datu Luwu terjadi pada tanggal 3 Juni
1946 dini hari.Andi ahmad ,(putra Andi djemma) sebagai wakil kepala staf
PKR Luwu,mengirim pesan kemarkas PKR diluar benteng melalui seorang
kurir NICA,yang kesimpulan isi surat tersebut menyatakan bahwa datu luwu
beserta perangkat adat yang ada bersama Datu didalam benteng tertangkap
dan diharapkan kepada pasukan merah putih tidak menyerang masuk kedalam
benteng demi keselamatan Datu luwu,perangkat adat dan rakyat yang
bersama datu didalam benteng.
Pasukan merah putih yang membaca
surat tersebut merasa sangat terpukul,usaha mereka melindungi Datu luwu
mulai sejak mengungsi dari Palopo ke cappasolo hingga ke latou berakhir
pada uraian berita yang tersirat dalam secarik kertas.
Andi
tenriadjeng memerintahkan pasukan yang berjaga diluar benteng batu putih
segera bergegas meningalkan tempat dan menuju ke Toaha,tempat yang jauh
lokasinya dari benteng Batu putih.Pada malam hari,Sulewatang
pitumpanua,yang juga paman Andi Tenriadjeng datang ditempat para pasukan
tersebut menginap,dan menyarankan mereka untuk menyerahkan diri
kemarkas KNIL yang ada dikolaka dengan pertimbangan dan konsekwensi
keselamatan Datu jika masih ada perlawanan yang dilakukan oleh pemuda
pejuang merah putih.maka dengan pertimbangan yang dijabarkan oleh
sulewatang pitumpanua itu menjadi pertimbangan Andi Tenriadjeng bersama
pasukan lainnya untuk menyerahkan diri
Setibanya dikolaka
rombongan pemuda pejuang akhirnya menyerahkan diri dan pada September
1946 tujuh belas tawanan dipindahkan ke Kendari,antara lain : Andi
Teriadjeng,Andi kasim,Sanusi dg mattata,Andi ahmad,M yusuf arief,Andi
muttakalimun,Andi sultani,M rasyid,M jufri tambora,La guli,Andi Hamzah
pangerang,Lapase,M.tahrir,Ch. Pengak,Baso daeng pallewang,A kadir
tokia,dan hasyim pangerang
Selama ditahan dikendari,pasukan merah
putih ini mendapatkan penderitaan yang teramat sangat,didalam sel
tahanan yang kumuh itu setiap orangnya hanya makan nasi segengam
disertai ikan kering,dalam sebulan hanya 3 kali mandi,dan pemuda pejuang
seringkali disiksa dalam bentuk kontak fisik yang tidak manusiawi oleh
tentara –tentara KNIL jahanam.
Kelima orang yang dianggap punya
andil besar pada peristiwa 23 januari di tana luwu itu kemudian
dipindahkan kemakassar oleh Letnan J boon dengan mengunakan helicopter
Pada
Tahun 1948 pengadilan militer Belanda yang berkedudukan dimakassar
menjatuhi hukuman mati kepada lima orang pemuda pejuang tersebut antara
lain :
- Andi Tenriadjeng
- Andi ahmad
- M yusuf arief
- M Landau dan
- Jufri Tambora
Keputusan
pengadilan militer Belanda itu mendapat kecaman dan reaksi keras dari
kalangan pemimpin –pemimpin tinggi Republik Indonesia karena dianggap
kejam dan semena mena.selain itu perserikatan bangsa- bangsa (PBB) juga
turut member peringatan keras pada colonial Belanda karena dianggap
telah melanggar perjanjian Linggarjati.kuatnya desakan pemimpin Nasional
dan PBB membuat Belanda menerima protes tersebut dan merubah
keputusanya dari hukuman mati menjadi hukuman seumur hidup.
Setelah
sekian kali akhirnya kelima pemuda pejuang tersebut dipindahkan
ketahanan cipinang Jakarta,mulai berangkat sampai dalam perjalanan
kepala mereka ditutupi karung hingga tidak mengetahui mereka dibawa
kemana
Atas gagasan dan ide kahar muzakkar dari sebrang (jawa)
sehingga pergolakan terus terjadi demi menapik isu propaganda colonial
Belanda bahwa wilayah Sulawesi bisa diatasi dan aman akhirnya Pergolakan
perlawanan terakhir pemuda yang dikenal dengan Masamba Affair yang
sampai getarannnya di Konferensi
Meja bundar (KMB) the Hague (Den Haag)
akhirnya upaya memulihkan kedaulatan Bangsa Indonesia membuahkan hasil.
Kolonial Belanda menyerahkan kedaulatan Republik Indonesia serikat pada
27 Desember 1949,adanya penyerahan kedaulatan itu berimplikasi pada
pemebasan para tawanan
Setelah bebas mereka (para pemuda pejuang
dari Luwu,Sulawesi selatan) baru mengetahui bahwa mereka ditahan
dicipinang dari M Amir,anak Sanusi Dg mattata,yang menjemput mereka atas
perintah Kahar Muzakkar di Yogyakarta.
Sepak terjang para pejuang
Tana Luwu untuk mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia mengundang
komentar dari berbagai kalangan stakeholder tentang betapa besar
perjuangan Rakyat Luwu bersama pemuda pejuang di Republik Indonesia.
Sejarawan
Barat,seperti Williem Ijzereef dan komentar dari Alm Jendral AH
Nasution yang menyatakan “ada dua perlawanan Rakyat Indonesia yang
paling besar pada penjajah pasca Proklamasi kemerdekaan.yang pertama
perlawanan yang dikenal dengan “arek-arek suroboyo” pada 10 November
1945’dan “perlawanan Rakyat Luwu pada tanggal 23 Januari 1946”.sehingga
kesimpulanya seandainya peristiwa 10 november 1945 tidak terjadi
disurabaya maka peristiwa “23 Januari”di Luwu la yang akan diperingati
sebagai hari pahlawan setiap tahunnya di Indonesia.
Betapa besar
peran perjuangan Rakyat Luwu pada Republik Indonesia,dan begitu tegas
dan tulusnya pernyataan Andi Djemma yang menyatakan sikap kedatuan Luwu
berdiri dibelakang proklamasi dan Tana Luwu adalah bahagian Republik
Indonesia”.
Semoga catatan sejarah perjuangan para pahlawan kita
tidak akan pernah terlupakan dan tetap dihargai oleh generasi yang akan
datang karna sesunguhnya bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai
jasa pahlawannya.
Sangat tertarik dengan tulisan ini. izin copy, salam pemuda Tana Luwu dari masamba. wanua nmappatuo naewai alena..
BalasHapusTrima kasih sudah menceritakan salah satu pejuang bernama landau dg mabbate beliau adalah kakek langsung sy, yg hampir tdk pernah kami baca atau temukan catatan sejarahnya kecuai cerita lsng dari org tua kami..
BalasHapus